Tuesday, November 27, 2018

Jangkar Sudah Terjatuh

Ada suatu hari dimana aku sedang terdiam lalu dengan spontan aku berfikir...
"Aku ingin memilikinya untuk selamanya".

Aku kembali mengingat momen-momenku dengannya yang sebelumnya pernah aku bayangkan dengan Mas Ode. Jujur aku akui, banyak khayalanku tentang Mas Ode yang menjadi kenyataan. Aku rasa aku harus menceritakan khayalan tersebut, karena aku merasa menjadi seseorang yang sangat beruntung memiliki Mas Ode versi dunia nyata ini.

Pertama, Mas Ode selalu memotretku dengan cara "candid". Sama halnya yang dilakukan oleh 'dia', dia lebih suka memotretku dengan cara tersebut. "Kau terlihat lebih natural dengan candid", katanya.
Dan aku menyukai semua hasil foto candidnya. Termasuk foto ini.


Kedua, Mas Ode selalu mengajakku untuk menonton acara musik yang dihadiri oleh Maliq & D'Essentials. 'Dia' juga pernah mengajakku untuk melihat performance dari Maliq & D'Essentials di salah satu acara kesenian di Jakarta. Kebetulan kami sama-sama menyukai Maliq & D'Essentials. Aku merekam momen-momen kami saat itu, dan aku tidak menyangka, dulu aku membayangkan Mas Ode memelukku saat Maliq & D'Essentials menyanyikan lagu Himalaya, lalu 'dia' juga melakukan hal yang sama tanpa aku berikan kode. Aku menjadi semakin yakin bahwa 'dia' adalah Mas Ode yang selama ini aku cari.

Ketiga, aku tidak bisa marah dengan Mas Ode. Dari yang sudah-sudah, aku mudah marah dan butuh waktu yang lama bagiku untuk mengembalikan moodku. Dengan Mas Ode, aku memang mudah bete/marah, tetapi Mas Ode mampu membuat moodku kembali menjadi baik. Bagaimana caranya? Mas Ode pintar membuat lelucon. Ia akan membuat lelucon hingga aku (yang memiliki selera humor receh) tertawa terbahak-bahak.
Sama halnya yang dilakukan oleh 'dia'. Maka dari itu aku tidak bisa marah dengannya dalam jangka waktu yang lama.

Masih ada khayalanku yang menjadi kenyataan, terlalu panjang jika aku menceritakan semuanya disini.

Aku tidak tahu siapa saja yang mengunjungi blogku. Siapapun kalian, pada postingan ini, aku akan menunjukkan siapa Mas Ode versi dunia nyata.


Namanya Anggit, seorang laki-laki keturunan Yogyakarta yang juga pernah kuliah di Yogyakarta selama 4 tahun. Ia 2 tahun lebih tua dariku. Ia sangat dewasa. Ia tidak pernah bermain-main selama menjalani hubungan dengan seseorang, alias serius. Ia menyukai fotografi, sama sepertiku. Yang membedakan adalah ia pengguna kamera analog sedangkan aku pengguna kamera DSLR. Ia suka melawak, cocok dengan diriku yang memiliki selera humor yang sama rendahnya dengan palung.
Aku tidak ingin mendeskripsikan tentang Anggit terlalu panjang. Aku takut kalian akan jatuh cinta dengannya. Hehehehe.

Kami dipertemukan oleh seseorang berinisial T. Pertemuan pertama kami yaitu pada tanggal 27 September 2018. Awal yang biasa-biasa saja. Aku tidak mengharapkan sesuatu yang lebih padanya saat itu. Karena aku dan dia juga sama-sama sedang dekat dengan seseorang.


Lalu suatu hari, kami pergi bertemu untuk kedua kalinya pada tanggal 7 Oktober 2018. Saat itu aku dibuat yakin oleh sikapnya yang sederhana namun mampu membuatku jatuh cinta.

Hingga akhirnya.... ia pergi ke Yogyakarta selama beberapa hari untuk menghadiri acara keluarga. Saat ia berada di Yogyakarta, ia sempat mengatakan bahwa ia merindukanku. Lalu beberapa hari setelah ia pulang dari Yogyakarta, ia berkata....
'Kau yang selalu ada padaku ketika aku membagikan momen-momen di Yogyakarta. Kau terlihat excited ketika aku menjelaskan tentang Yogyakarta disaat itu. Aku bisa merasakan bahwa kau sangat jatuh cinta dengan kota tersebut, sama sepertiku. Sebelum pergi ke Yogyakarta, aku sempat berdoa agar aku menemukan pilihanku disana. Dan aku telah menemukan pilihanku, yaitu... Kamu'.


Sebelum ia menentukan pilihannya, aku sudah terlebih dahulu menentukan pilihanku. Aku memilih Anggit. Mengapa? Ia yang selalu ada padaku dalam keadaan apapun. Dan aku menyukai sikapnya yang tidak dingin, ia ramah kepada siapapun. Aku sangat menyukainya.
Aku terharu setelah ia mengucapkan kata-kata tersebut. Yogyakarta telah memberikan jawaban kepadanya. Terima kasih, Yogyakarta.

Aku tidak dapat membayangkan jika aku tidak meresponnya saat aku sedang dengan rekanku si T, mungkin aku masih mencari sosok seperti Mas Ode hingga keujung dunia.


Jangkar sudah terjatuh. Aku sudah benar-benar luluh.

Sebuah lirik yang mewakili perasaanku saat ini. Aku sangat beruntung menemui sosok Mas Ode yang selama ini aku impikan.

Anggit, jika kau membaca postingan ini, dan jika kau ingin membuktikan omonganmu bahwa kau ingin melanjutkan hubungan denganku ke jenjang yang serius, maka aku siap. Mengapa? Aku tidak ingin jauh darimu. Aku tidak ingin pindah ke lain hati.

Aku sudah luluh.

No comments:

Post a Comment